The Lost Symbol

16 komentar

Akhirnya aku berhasil memiliki buku kelima Dan Brown yang bahkan sebelum beredar pun sudah ramai dibicarakan.  Maklum lah, penulis sekaliber Dan Brown, pasti karyanya ditunggu-tunggu. Mendengar berita ini, teman-temanku juga langsung membuat deretan antrian panjang meminjam bukuku. Dan aku memang selalu mengijinkan siapapun meminjam bukuku, yah, daripada hanya dibaca aku seorang, akan lebih bermanfaat  jika dibaca oleh banyak orang, tapi dengan catatan harus kembali dalam keadaan baik. Sekali saja dia meminjam dan kembali dalam keadaan yang tidak aku inginkan, tak kan pernah sekalipun aku ijinkan dia untuk mengakses buku-buku koleksiku lagi.

karena aku sudah menyelesaikannnya, buku ini sekarang sedang beredar, tak lagi di tanganku. Saat ini waktunya aku untuk mereview dari sudut pandangku.
*****

Tokoh utama dalam novel ini masih sama dengan tokoh dalam novel-novel sebelumnya, Robert Langdon, simbolog dari Harvard. Latarnya saja yang berubah, jika sebelumnya Brown mengeksplor kota Roma dan Prancis dan lebih menonojolkan negara-negara Eropa , kali ini Brown menyajikan  ibukota  Amerika Serikat, Washington DC. sebagai lokasi cerita.
Seperti novel-novel sebelumnya, tema yang diambil dalam novel ini juga kontroversial, tentang freemason di jantung Amerika. Brown mencoba membongkar keberadaan freemason melalui simbol-simbol dan arsitektur di beberapa gedung-gedung penting Amerika, seperti di gedung Capitol. Hal yang menarik dari setiap novel Dan Brown adalah penyajianya yang tidak hanya menampilkan fakta sejarah, tapi juga dibarengi dengan kemajuan ilmu dan teknologi mutakhir yang mungkin sebelumnya tidak begitu disorot. Dalam novel ini disajikan dengan noetic science. ilmu noetic adalah ilmu yang memepelajari bagaimana pikiran dapat berpengaruh nyata terhadap benda-benda fisik di sekitarnya. ilmu yang menurut novel, bisa mensejajarkan manusia dengan tuhan. Yang tak kalah memikatnya adalah, dalam setiap novel Dan Brown, sebelum masuk ke dalam isi, kita akan disuguhi dengan pernyataan apa-apa saja yang nyata di dalam novel: "semua organisasi dalam novel ini nyata termasuk  freemason, the invissible college,  ilmu noetic............ "

Selain Langdon pastinya ada beberapa tokoh dengan karakter kuat yang menjadi sorotan. Peter Solomon sebagai sahabat Langdon yang juga grand master freemason yang nantinya akan membawa Langdon berpetualang, Mal'akh yang menjadi tokoh antagonis dan Katherine Solomon, wanita cantik yang mendampingi Langdon dalam petualangannya membongkar simbol-simbol yang juga ilmuan noetic.

Masuk ke cerita
Cerita berawal dengan kemunculan Mal'akh saat inisiasi pada derajat tertinggi freemason yaitu derajat ke 33 dengan sumpah dan ritual yang mengerikan. Pada adegan ini pembaca sudah diberi sinyal-sinyal bahwa masuknya Mal'akh di posisi ini dengan tujuan yang tidak wajar. Cerita berlanjut dan lompat ke adegan Langdon di dalam pesawat pribadi karena diundang oleh Peter Solomon untuk menjadi pemateri dalam sebuah acara di gedung Capitol.

Undangan ini diterima Langdon di pagi hari saat weekend, hari yang seharusnya menjadi hari libur setelah satu minggu bekerja. Berhubung undangan ini adalah undangan yang prestisius dan merasa diundang langsung oleh sahabatnya Peter Solomon, maka mau tak mau Langdon harus menerimanya. tapi anehnya, setelah sampai di gedung Capitol, tak ada acara apapun. hanya ada turis seperti hari-hari biasanya. pada momen ini  pembaca sudah mulai deg-deg an dan sport jantung. undangan itu palsu, bahkan ia menemukan tangan Peter Solomon di tengah-tengah gedung yang menunjuk gambar George Washington. Tangan misteri, yang konon merupakan sebuah undangan dalam cerita kuno. tangan tersebut ditato dengan simbol-simbol freemason.

Dari sini cerita mengalir. ada keamanan gedung Capitol dan CIA yang tiba-tiba melibatkan diri.  Langdon yang terkejut justru semakin panik karena keselamatan Solomon dalam bahaya. Dari simbol-simbol yang ditatokan di tangan, menuntun mereka untuk menuju sebuah gedung bawah tanah Capitol: SBB 13. dari SBB 13 ini, ditemukan sebuah piramida suci freemason. piramida suci inilah yang menjadi titik kunci cerita, karena Mal'akh si penculik Peter Solomon yang juga mengundang Langdon ke Capitol menuntut Langdon untuk menemukan kata yang hilang yang tersembunyi di balik simbol-simbol piramida suci ini.  Konon Kata yang Hilang itu bisa membuka kekuatan rahasia yang tersembunyi dalam tubuh setiap manusia. Membuatnya memiliki kekuatan yang mendekati kekuatan Tuhan, apotheisis. Darisini semua akan terungkap.

and the story goes..........
Kalau aku menceritakan detailnya, nggak seru lagi ketika nanti membacanya. Yang jelas, Dan Brown cukup lihai untuk meramu The Lost Symbol menjadi rangkaian cerita yang menegangkan. perpaduan antara sejarah Amerika, arsitekur Washington, kelompok persaudaraan rahasia freemason dan ilmu noetic. Hanya saja, Penjabaran ilmu noetic mendapat porsi yang paling sedikit dari seluruh rangkaiaan cerita.

Jika dibandingkan dengan novel-novel sebelumnya, The Lost Symbol kurang terasa gregetnya dan lebih mudah ditebak. Siapa Dalang semuanya dan motif dari semua kejadian bisa ditebak, meskipun belum bisa dikatakan membosankan. Apalagi jika sebelumnya pernah membaca karya Brown yang lain, sangat terasa perbedaannya dan sedikit mengecewakan. Dalam novel ini, Brown seperti ingin memperkokoh pesan dalam novel-novel sebelumnya bahwa agama dan teknologi adalah dua hal yang bisa saling beriringan. menurutnya, agama yang kadang cenderung mistis adalah teknologi yang belum bisa dijangakau oleh manusia, dan ilmu noetic diposisikan sebagai penghubung antara agama dan teknologi.

*****
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

16 komentar

  1. wah, saya suka buku tapi bukan penggemarnya Dan Brown sih... kapok baca the da vinci codenya.. itulah kenapa seri lainnya nggak begitu tertarik.. hahaha..

    BalasHapus
  2. wah, saya suka buku tapi bukan penggemarnya Dan Brown sih... kapok baca the da vinci codenya.. itulah kenapa seri lainnya nggak begitu tertarik.. hahaha..

    BalasHapus
  3. naila daha lama yah ga komen2an ^___^
    review buku lagi nih

    BalasHapus
  4. De...
    Pembelajara apakah yang bisa kita dapatkan dari ini, aku awam dengan neotic terlebih apotheisis, moga aja ga keberatan dengan penjelasanmu, makasihya

    BalasHapus
  5. ternyata, dan brown belum kapok juga y bikin novel kayak gini. :p

    BalasHapus
  6. Wah, novel The Da Vinci Code versi digibook saja belum sempat ta baca ini sudah ada novel barunya. Sepertinya novel karya Brown ini banyak dibicarakan, jadi semakin penasaran.

    BalasHapus
  7. wah kayaknya asik tuh. apalagi kalo setingnya di tegal ya..? hehehe

    BalasHapus
  8. aku belum baca ini, kepengen sih udah dari lama, cuma belum sempet2, hiks..


    selamat hari selasa, nai..
    semoga hari ini menyenangkan :D

    BalasHapus
  9. @rezKY p-RA-tama: aku sambut dengan cengiran, :D

    @rosanakmami: mau pinjem punyaku, monggo monggo..

    yah, hari ini cukup menyenangkan, met bermalam rabo,^^

    @Danil Edan: monggo monggo niel, tapi antriannya panjang kali lebar kali tinggi,

    @Abi Sabila: kalo udah pernah habisin satu aja karyanya Dan Brown, ntar juga ketagihan pengen nyari yang lain, tapi kalo emang penikmat thriller,

    @Chusnul Khairuddin: aku harap Brown tetep berkarya, karena aku selalu setia menunggu karya2nya, selalu memacu adrenalin,

    @Ria: iyah, udah lama gak saling berkunjung,
    yups, review buku, gak ada bahan lain dan emang baru aja ngehabisisn buku ini,^^

    @Umy Diary: kalo mau minjem silahkan mi, bisa, dateng aja ke kosku di Malang, ehhehe, sekalian kopdar,haghaghag

    @Gaphe: ehm, mungkin emang bukan penggemar thriller, kan minat orang beda2, tapi buat aku, Dan Brown itu TOP BGT, heheh

    @Obrolan Blogger.com: sengaja tak taruh diakhir, penjelasannya rada penjang,^^

    banyak pesan yang disampaikan yang pastinya juga gak kita terima mentah, masih harus dikaji lagi,
    yang jelas intinya adalah agama bisa dibuktikan dengan teknologi. itu pesan utama yang ingin disampaikan. banyak hal menarik lain yang saya dapat dari novel ini, misal:

    *Washington D.C sebenarnya pada awalanya diberi nama Rome oleh para founding fathers-nya Amerika.

    *jiwa manusia bisa dikur beratnya, sedikit aneh,

    *banyak orang2 penting amerika (dari amerika dulu sampai sekarang) adalah anggota freemason

    *obelisk terbesar di dunia ada di amerika bukan mesir,

    dan masih banyak lagi, yang sedikit membuat aku terkejut adalah sandi kotak di pramuka adalah sandi milik freemason, woww...

    kalau ilmu noetic, seperti penjelasan di atas adalah ilmu yang mempelajari tentang pengaruh benak atau pikiran kita terhadap dunia fisik di sekitar kita, contoh sederhanya adalah, orang2 yang bisa membengkokkkan sendok dengan hanya melihat dan percaya bahwa sendok itu bisa bengkok dengan konsentrasi pikirannya. tapi ilmu noetic tak hanya sebatas itu, dan hal itu sudah terbukti secara ilmiah. simpelnya seperti itu.

    BalasHapus
  10. sama, tapi mbok ya dia bikin karya yg beda. yg ga terlalu ketebak endingnya gimana. kalau itu cerita suspense, kan seharusnya kita bisa dibikin deg2an. pas saya baca buku ini tegangnya cuma pas baca da vinci code. setelah itu udah, buku lainnya bisa ketebak gimana endingnya. ga seru kan. in my opinion yah. :)

    BalasHapus
  11. Blum baca yg ini sama yg deception point. Duh, bener2 butuh waktu untuk baca nih.

    BalasHapus
  12. sepertinya seru, jadi pengan baca juga....kira2 bisa bikin saya ga bisa lepas dari bukunya kaya Da Vinci Code juga ga ya.... :D :D

    BalasHapus
  13. wah ...saya belum pernah baca karya2 Dan Brown ... tapi kata teman-teman cerita fiksinya mantap. kalau novel Agatha Cristie sering baca ...:)

    -salam

    BalasHapus
  14. Manatap..
    Visit Blog ku..
    http://fullerena.blogspot.com/

    BalasHapus

Posting Komentar