Limbah cair

2 komentar
Limbah adalah suatu barang yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses – proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi atau bahkan mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Limbah merupakan sisa atau hasil samping dari proses produksi yang tidak dapat digunakan dapat berbentuk padat, cair, gas, debum getaran, dan kerusakan lain yang dapat menimbulkan pencemaran jika tidak dikelola dengan baik (Yani, 1999). Sedangkan menurut Soeriaatmaja (1981) limbah adalah zat yang merugikan, sesuatu yang dianggap tidak bernilai oleh manusia dan dalam jumlah melampaui batas optimum akan mengakibatkan perubahan pada alam serta lingkungan.
Dalam kegiatan industri, air limbah akan mengandung zat-zat atau  kontaminan yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk terbuang atau gagal, pencucian dan pembilasan peralatan, blowdown beberapa peralatan seperti kettle boiler dan sistem air pendingin, serta sanitary wastes (Anonim, 2008).

limbah Cair (Liquid waste)
Limbah cair adalah hasil buangan industri yang berupa organik terlarut, bahan anorganik terlarut, limbah organik tersuspensi dan limbah anorganik yang tersuspensi. limbah cair ini biasanya berasal dari industri yang banyak menggunakan air pada sinterm prosesnya, juga dari bahan baku yang menghandung air dan harus dibuang. air terikut dalam proses pengolahan kemudian dibuang misalnya ketika dipergunakan sebagai pencuci suatu bahan untuk diproses lanjut (Ginnting, 1995). 
Pengaruh Buruk Limbah
Apabila air limbah langsung dibuang ke lingkungan tanpa melalui tahap pengolahan limbah terlebih dahulu akan menimbulkan berbagai masalah lingkungan. masalah tersebut akan di tanggung bukan hanya manusia yang tinggal di tempat tersebut tetapi juga akan diterima olah seluruh makhluk hidup di sekitar tempat tersebut.
Beberapa gangguan yang ditimbulkan pembuangan air limbah ke lingkungan menurut Wibowo (1986) adalah :
a.       Gangguan terhadap kesehatan manusia
Air limbah sangat berbahaya bagi kesehatan manusia karena banyak penyakit yang dibawa maupun yang ditularkan oleh air limbah. Air limbah berfungsi sebagai pembawa penyakit, misalnya : kolera, radang usus, hepatitis serta skistosomiasis. selai itu air limbah juga merupakan sumber penyakit karena di dalamnya mengandung banyak bakteri pantogen penyebab penyakit, seperti penyakit polio myelitis dan hepatitis yang disebabkan oleh virus, Tiphus abdominalis dan paratiphus yang disebabkan oleh Samonella a dan Salmonella b serta banyak penyakit perut lain seperti : diare, disentri dan lain-lain.
b.      Gangguan terhadap kehidupan biotik
Banyaknya  zat pencemar di dalam air limbah akan menyebabkan menurunya kadar oksigen yang terlarut di dalam air limbah. maka jika air limbah ini dibuang ke air seperti sungai atau danau maka akan mengganggu kehidupan di dalam air yang membutuhkan oksigen. hal ini akan mengurangi atau menggaggu proses perkembangannya bahkan bisa menyebabkan biota tersebut. Selain itu, bahan-bahan kimia yang terkandung di dalam air limbah akan meracuni biota serta adanya temperatur tinggi yang apabila tidak dilakukan pendinginan lebih dahulu maka akan membunuh biota yang ada secara langsung.
c.       Gangguan terhadap keindahan
Zat-zat organik yang terkandung di dalam air limbah yang tidak diolah lebih dahulu akan menyebabkan bau busuk yang tajam akibat prpses pembusukan. selain itu, bahan-bahan organik, misalnya ampas, yang terus-menerus terkumpul akan menyebabkan penumpukan. ini akan mengganggu pemandangan, menyebabkan aliran sungai tidak lancar juga bisa membuat warna air yang tidak bagus. Apabila keadaan ini sampai pada aliran air ke daerah pariwisata, misalnya danau, pantai maka akan merusak keindahan daerah tersebut.
d.      Gangguan terhadap kerusakan benda
Air limbah yang mengandung gas karbondioksida yang agresif akan menyebabkan / mempercepat terjadinya korosi pada benda-benda yang terbuat dari besi juga mempercepat rusaknya bangunan air. pH air limbah yang rendah (asam) dan pH air limbah yang tinggi (basa) juga akan menimbulkan kerusakan pada benda-benda yang dilaluinya. Kandungan lemak pada air limbah yang apabila menumpuk secara terus-menerus juga akan menyumbat saluran air limbah karena sifatnya yang menempel pada dinding saluran.
Proses Pengolahan Limbah Cair
 Berbagai teknik pengolahan air buangan untuk menyisihkan bahan polutannya telah dicoba dan dikembangkan selama ini. Teknik-teknik pengolahan air buangan yang telah dikembangkan tersebut secara umum terbagi menjadi tiga metode pengolahan (Eddy, 1979) :
1.      Pengolahan secara fisika
Pengolahan limbah secara fisika bertujuan untuk memisahkan zat-zat padat kasar dari air limbah atau mengurangi kandungan  zat padat dari air limbah secara mekanik. proses yang terjadi biasanya dilakukan melalui pengendapan secara alamiah/gravitasi kemudian pemisahan dengan penyaringan. juga dilakukan flokulasi secara mekanik, yakni dengan cara pengadukan.
2.      Pengolahan secara kimia
Pengolahan air limbah secara kimia bertujuan untuk memisahkan partikel-partikel tersuspensi dan koloid yang tidak bisa dilakukan dengan pengolahan secara fisika. untuk partikel yang sangat keci (koloidal) perlakuan flokulasi mekanis dengan cara pengadukan tidak mampu mengatasi batas tolak-menolak antar partikel yang bermuatan sama. Agar dapat terjadi penggabungan antar partikel yang bermuatan sama tersebut maka daya tolak-menolaknya harus dikurangi, yakni dengan penambahan bahan kimia.
3.      Pengolahan Secara Biologi 
Pengolahan air secara biologi bertujuan untuk mengurangi kandungan senyawa organik dalam air limbah. Proses pengolahan ini meliputi beberapa sistem yaitu : aerasi, lumpur aktif, kolam stabilisasi dan anaerob. Proses pengolah secara biologi ini pada prinsipnya adalah memanfaatkan populasi mikroorganisme yang dapat menguraikan bahan-bahan organik terlarut di dalam air menjadi bahan seluler yang baru.
Mikroorganisme yang bercampur merupakan heterogen yang selalu berubah sebagai respon terhadap perubahan kondisi lingkungan yang diolah. perubahan populasi mikroorganisme dipengaruhi oleh : pH, aerasi (kebutuhan oksigen) dan toksisitas. populasi heterogen yang dapat ditemukan seperti bakteri, ganggang, protozoa, dan lain-lain. Meskipun heterogen, mikroorganisme yang memegang peranan utama adalah bakteri.
Bakteri berfungsi untuk merombak atau menguraikan senyawa organik menjadi bahan seluler. proses penguraian disebut juga dekomposisi. Dekomposisi terjadi secara aerob dan anaerob. secara aerob terjadi karena mikroorganisme menguraikan senyawa organik dengan jalan oksidasi oleh adanya zat asam, dalam hal ini adalah oksigen. Sedangkan dalam dekomposisi anaerob, kebutuhan zat asam telah dapat terpenuhi dari senyawa organik yang diuraikan.
Sedangkan berdasarkan tahapannya, proses pengolahan limbah cair secara keseluruhan meliputi :
1.       Tahap pegolahan Pendahuluan (pre-Treatment)
Tahap pengolahan pendahuluan merupakan tahap penyaringan air limbah dari pencemar yang berukuran besar, padat, terapung dan mungkin partikel yang dapat mengendap. zat pencemar tersebut seperti : kayu, plastik, pasir dan lainnya. Tujuan dari perlakuan ini adalah untuk membersihkan air limbah dari zat pencemar yang tidak larut dalam air limbah sehingga akan mempercepat dan memperlancar pada tahap pengolahan selanjutnya. 
2.       Tahap Pegolahan Pertama (Primary Treatment)
Tujuan dari pengolahan pertama ini adalah menghilangkan zat padat tercampur melalui pengendapan dan penyapuhan. pengendapan adalah kegiatan utama dalam tehap ini. pengendapan terjadi karena kondisi tenang sehingga zat-zat padat dapat mengandap akibat adanya gaya gravitasi. terkadang bahan kimia ditambahkan dalam tahap ini untuk meningkatkan flok yang mengendap.
3.       Tahap Pengolahan kedua (Secondary treatment)
Tahap pengolahan kedua ini sering disebut dengan pegolahan biologis. Hal ini karena penggunaan/pemanfaatan mikroorganisme untuk menguraikan atau merombak bahan-bahan organik yang terlarut di dalam air limbah yang tidak dapat mengendap pada pengolahan sebelumnya. Mikroorganisme terdapat dalam lumpur aktif dan dilakukan proses aerasi, yakni untuk memenuhi kebutuhan oksigen bagi mikroorganisme tersebut.
4.       Tahap Ketiga (Tertiary Treatment)
Tahap ini merupakan kelajutan dari tahap kedua dan dilakukan hanya jika setelah pengolahan pada tahapan-tahapan sebelumnya ternyata masih terdapat banyak polutan yang berbahaya jika langsung di buang ke lingkungan.
5.       Tahap Stabilisasi
Stabilisasi merupakan tahap yang ada pada setiap pengolahan air limbah. Hasilnya berupa lumpur yang diolah lagi agar dapat dimanfaatkan kembali. proses ini meliputi : pemekatan, penstabilan, dewatering, pengeringan dan pembuangan (landfill).
Pada proses pengolahan air limbah, tidak semua tahap harus dilakukan, tetapi sesuai dengan kebutuhan yang ada, tergantung dengan kondisi pada lambah yang diolah, jadi tiap-tiap unit pengolah limbah memiliki teknik pengolahan yang berbeda-beda dan tidak semua tahap harus dilalui (Sugiharto, 1987).
Limbah adalah suatu barang yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses – proses alam dan tidak atau belum mempunyai nilai ekonomi atau bahkan mempunyai nilai ekonomi yang negatif. Limbah merupakan sisa atau hasil samping dari proses produksi yang tidak dapat digunakan dapat berbentuk padat, cair, gas, debum getaran, dan kerusakan lain yang dapat menimbulkan pencemaran jika tidak dikelola dengan baik (Yani, 1999). Sedangkan menurut Soeriaatmaja (1981) limbah adalah zat yang merugikan, sesuatu yang dianggap tidak bernilai oleh manusia dan dalam jumlah melampaui batas optimum akan mengakibatkan perubahan pada alam serta lingkungan.
Dalam kegiatan industri, air limbah akan mengandung zat-zat atau  kontaminan yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk terbuang atau gagal, pencucian dan pembilasan peralatan, blowdown beberapa peralatan seperti kettle boiler dan sistem air pendingin, serta sanitary wastes (Anonim, 2008).
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

2 komentar

  1. disini kan dijelasin proses pengolahan, kalo yang pemanfaatan gimana? kan akan lebih bermanfaat.

    BalasHapus
  2. @riki: wkwkwkw.... iki tugas le, tugasku pas bu SKL. kali aja bermanfaat buat yang lain, kikikikikkkk....


    @anonim: iya, pemanfaatan juga ada, jadi limbah itu bisa diolah dan dimanfaatin menjadi produk lain. ada hirarkinya kuk. hirarki manajemen limbah.

    BalasHapus

Posting Komentar