Gerimis lebih romantis daripada hujan

13 komentar
aroma tanah basah mulai terendus,
gemericiknya juga mulai menari-nari di telingaku,
aku melirik sejenak ke jendela kamarku yang menghadap jalan raya,
ternyata gerimis, rinainya masih kecil,

gerimis memang lebih romantis daripada hujan,
karena gerimis tak pernah marah dan meledak-ledak
ia tenang dan menenangkan

meskipun kadang hujan tiba-tiba merenggutnya dariku

ia akan hadir kembali,
dikala hujan mulai jenuh
dan petir mulai enggan untuk menyambar,
sayang, gerimis kali ini takkan berbuah pelangi, karena pekat malam masih membayang,
aku kembali melirik keluar, menikmati rinainya yang indah, tapi ada yang lebih memikatku dari sekedar gerimis,
tepat arah jam 12 dari tempatku berdiri, aku melihat sepasang suami istri di usianya yang tidak lagi muda.  mereka juga sedang menikmati rinai kecil gerimis yang jatuh perlahan dari taman langit. Gerobak nasi goreng mereka  nampak menyusut dibalik gerimis. mereka bercengkrama, entah karena pembeli tak juga datang atau karena gerimis sebentar lagi terenggut oleh hujan. tapi mereka tersenyum, menikamti semuanya. ah, gerimis memang lebih romantis daripada hujan.

*aku kembali menatap monitor di depanku, karena gerimis  meninggalkanku dan hujan mulai tak bersahabat. sebelumnya, aku sempatkan sejenak melirik sepasang suami istri dibalik gerobak nasi goreng, mereka tak lagi bercengkrama, hanya diam, memandangi hujan....
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

13 komentar

  1. Ya, bener mba', gerimis selalu lebih romantis dari pada hujan ....
    romantis tis tis tis ...
    tu kan bener ....
    gerimis.....

    BalasHapus
  2. aku juga gerimis mba,.... romantis ^^

    BalasHapus
  3. @nietha+senja: yups... gerimis selalu cantik

    @rubiyanto: hohohoho... bukan tis tis tis, tp tes tes tes...

    @darahbiroe:kuk g dilanjutin nyanyinya, :D

    @ang: makasih ud kunjungan balik,

    @yudi: salam kenal juga,makasih ud berkunjung,

    @anonim: siapakah gerangan anonim ini, kenapa g pake open id,, wah settingan komenku harus segera aku ganti, salam jug bangn nonim, :)

    BalasHapus
  4. @siroel: ahahahah.. trus jazz-nya kapan?? ^^

    BalasHapus
  5. ::: hoho nona cantik rupanya sangat optimis orangnya, dari judul blognya sangat bagussss!!!

    ::: gerimis, lebih romantis? artinya kamu orang yang lebih senang menghayati lambatnya waktu yang berlalu dengan lambatnya detik2 untuk menikmati dan mengabadikan banyak hal kala itu ^_^

    ::: aku ijin follow karena dah comment yah ^_^, follow me back just if you like it ^_^

    BalasHapus
  6. aku juga sering merasakan hal yang sama, benar kawan....kau begitu peka...aku suka tetap di ruanganmu :)

    BalasHapus
  7. asik kalau gerimis..terus lama ga ujan..bau tanah pertama kali kena ujan..gimana gitu rasanya :D

    BalasHapus
  8. Duh koneksi internet lemot :D bau tanah saat hujan gerimis pertama kali baunya saya suka :D rasanya jadi gimana gitu... kunjungan balik mba :D

    BalasHapus
  9. @duniaku: ya, baunya khas banget nget...

    BalasHapus
  10. kalau aku paling suka gerimis yang lembut dan kecil-kecil.

    BalasHapus
  11. @pelangi anak: aku juga, damai karenanya..

    @ralarash: jiahh, film india, all iz well...!!!

    BalasHapus
  12. wah.. nice posting ....

    memang gerimis jauh lebih baik dari hujan .. ^^

    BalasHapus

Posting Komentar