Like Father Like Daughter

2 komentar

Biasanya slogan yang kita temui adalah like father like son, kali ini aku ubah sendiri karena aku perempuan, jadi ya cocoknya like father like daughter.

Ini serius, aku memang jauh lebih mirip ke bapak, bukan ke ibu. Tidak hanya wajah yang mirip dengan bapak, tapi beberapa kebiasaan lain juga cenderung mengikuti bapak, terutama hobiku membaca. Virus membaca yang bersarang menjadi kebiasaanku memang tertular dari bapak. Bahkan sampai sekarang aku jarang sekali melihat ibu membaca, kecuali Alquran, kitab berzanji, manaqib, beberapa wirid dan hape.

Bapak sangat hobi membaca, apa saja. Bukan hanya kitab kuning gundul yang menjadi bacaan hariannya, tapi koran, buku bercocok tanam, buku sejarah, biografi bahkan novel pun dilahap beliau. hobi ini masih berlangsung sampai sekarang di usia senjanya. Hanya saja porsi untuk novel sekarang sudah jauh berkurang, bapak jauh lebih sering membaca kitab kuning dengan bahasa arab gundul di sela-sela waktunya. Bahkan di rumah kami, ada lemari buku yang isinya kitab milik bapak, dari mulai kitab yang sangat tipis sampai dengan ketebalan lebih dari lima cm.


Aku bersykur tertular virus ini dari bapak karena dengan membaca aku bisa tahu banyak hal tentang dunia luar. Meski masa kecil kuhabiskan di desa terpencil, aku masih bisa membaca dari perpustakaan sekolah. Perpustakaan ini lah akses satu-satunya ke buku pada zaman itu. Padahal perpustakaan sekolahku dulu sangat lah tidak terawat, berbagai buku banyak yang sobek dan penuh debu, tapi alhamdulillah aku masih suka berkunjung untuk sekedar meminjam buku dongeng atau cerita anak.

Meski virus ini dominan dari bapak, tapi aku tidak akan memungkiri bahwasannya ibu juga punya andil pada hobiku yang satu ini. Bentuk peran aktif ibu waktu aku kecil adalah mendongeng. Hampir tiap hari sebelum tidur ibu selalu menyempatkan mendongeng atau bercerita apapun. Berbagai jenis dongeng ibu sajikan, mulai dari Ande-ande lumut, Kancil, Joko Tarub dan masih banyak lagi termasuk kisah-kisah nabi. Dengan mendengar dongeng ibu inilah aku menyukai cerita dan berkembang pada kecintaanku pada buku dan dunia literasi.

Saat kilas balik masa kecil inilah aku mengambil hikmah. Orangtua adalah teladan anak yang harus menularkan virus-virus kebaikan termasuk virus suka membaca. Bagaimana mungkin kita menginginkan anak suka membaca jika orangtuanya pun tak pernah memberikan teladan dan membiasakan. Jadi, mari kita mulai berbenah membiasakan diri membaca agar virus ini menyebar ke generasi masa depan.

#wanita&pena
#10dayschallenge
#RumbelLM
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

2 komentar

  1. keren mb naila, aku masih susah menularkan virus membaca ke kakak hisyam. caranya gimana ya? selalu beralasan udah capek belajar, tapi emank kalau liat materi si kakak banyak,kasihan..

    BalasHapus
  2. Bapakku juga suka baca mbak, terutama koran, hehe. Memang budaya yang dibawa orang tua itu bisa mempengaruhi anak-anaknya ya, kalau pengen anak suka baca, ya kita dulu harus suka baca. Makasih sudah ikut challenge mbak :)

    BalasHapus

Posting Komentar