Rain Affair: Ketika Hujan aku Jatuh Cinta - Dunia Naila: Cerita Perjalanan Bunda

Clara Canceriana, seorang narablog (blogger), yang ternyata juga behasil menjadi seorang novelis. Dibuktikan dengan novel keduanya yang terbit bulan Mei ini dibawah naungan salah satu penerbit papan atas negri kita, Gagas Media. Judulnya cukup menggelitik, "Rain Affair: Ketika Hujan aku Jatuh Cinta."

Apa yang terlintas di benak kita ketika membaca judulnya?
Pastinya semua tentang cinta, karena ada cinta di setiap rasa, dan rasa itu hadir ketika hujan menyapa.
Semua tentang hujan selalu menghadirkan sensasi rasa yang mempesona: tentang rinainya yang jatuh satu-satu, tentang aroma basah, tentang genangan air, tentang petir, tentang guntur yang menggelegar dan tentang pelangi yang muncul setelahnya. Itu hanya sebagian kecil sketsa hujan yang terlintas di benakku. Tapi begitu melihat sampulnya, ada sketsa lain yang muncul, ya tentang payung. Bukan payung hitam yang menjadi saksi, tapi tentang payung merah jambu.

Payung, meskipun kerapkali terlupakan, tapi  sampul novel ini justru menonjolkan sisi "payung terbalik". Adakah makna dibalik payung terbalik itu?
Sejenak aku mencoba meraba, mungkin untuk mempertegas aroma hujan serta kekuatan angin yang menjungkirbalikkan payung itu di kala hujan tiba. "Jungkir balik," seperti halnya perasaan kita ketika jatuh cinta. Lantas apa makna biru, putih dan merah jambu yang menjadi warna utama di sampul tersebut?
Merah jambu adalah warna cinta, warna itu mewakili kisah yang tergores di baliknya. Putih adalah warna yang bersih, simbol kata cinta yang suci, dan warna biru adalah warna yang damai,  sedamai perasaan kita saat hujan merangkul bumi.

Dia menyatakan dan aku percaya.

Tapi ketika aku berusaha menemukan kesungguhan di matanya,

Dia malah memasang kacamata hitam,

untuk menyembunyikan dusta yang dia simpan di sana.

Some people say, "it`s like a guilty pleasure."

I know he is lying to me but i keep wanting him.

I thought, I`ve already felt in love with him.

But the worst part is, I`m lying too.

Uraian singkat di sampul novel  mampu membuat kita menjelajah tentang cinta dan kebohongan. Ada kebohongan dibalik kata cinta yang terangkai diantara mereka. Bukti kebohongan itu adalah kacamata hitam!

Unik dan Menarik!
Aku tersenyum, agak tergelitik dengan imajinasi kacamata hitam, namun aku lebih terkejut saat menyusuri kata "I'm lying too."  Dua terapi kejut sekaligus.
Dari sampulnya saja sudah mengundang sejuta tanya, apalagi isinya!
Karena penasaran, aku mengunjungi blog sang penulis muda ini, membaca sinopsisnya.

Darisana aku tahu, Novel ini  bercerita tentang romantika cinta, yang terjadi dengan latar hujan (mungkin). Clara membangun cerita dengan tiga tokoh utama, Noah, Lea dan Nathan. Noah dan Lea adalah sepasang kekasih. Sayangnya kisah cinta mereka dibalut dengan kebohongan. Noah melukis kepalsuan di beranda hati Lea, mengatasnamakannya  Cinta. Lucunya, kata  "I'm lying too"  menunjukkan bahwa Lea juga memberikan cinta palsu pada Noah. Dibalik kepalsuan itu, muncul tokoh ketiga, Nathan yang secara diam-diam mengagumi Lea. Sepertinya Nathan diplot menjadi masa lalu Lea (entah pacar entah teman) yang terlupakan.

Karena terlupakan, Nathan memilih menjadi "pengagum rahasia"  dan berharap keberadaannya disadari oleh Lea. Mungkin Hujan lah yang akan menuntun Lea mengingat Nathan dan masalalunya. Setiap tetesnya yang jatuh perlahan, dinginya yang membalut, aroma tanah basah, genangan air yang tercipta, gemericik suaranya dan pelangi yang muncul setelahnya mampu menghadirkan sketsa masa lalunya dengan Nathan. Ya, karena ketika hujan "Lea" jatuh cinta, bukan pada Noah, tapi pada Nathan.

Kisah yang unik, menarik dan menggelitik. Penasaran kan bagaimana Clara merajut dan merangkai kisah tersebut hingga menjadi satu bagian utuh. segera dapatkan di toko buku terdekat *Promosi in Action*

****

Pre review di atas dikerjakan atas dasar ke"sotoy"an. Sekedar berusaha menebak-nebak. Maaf terucap untuk Clara, kalau ternyata kisahnya jauh dari pre-review yang aku tulis, hohoho
yah, secara pre-review jadi kan belum baca novelnya.^^

*ditulis untuk memeriahkan kontes pre-review Rain Affair yang diadakan oleh Clara Canceriana