Memasuki game level 11 yang luar biasa.
Tak seperti game level sebelumnya, di level 11, kami dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Jika biasanya tantangan kami adalah bermain bersama anak, kali ini kami harus belajar bersama teman seangkatan. Secara teknis, kami dibagi menjadi 10 kelompok kecil untuk kemudian masing-masing kelompok mendapatkan tema yang berbeda dari satu tema utama yakni Fitrah Seksualitas. Tiap kelompok nantinya akan menyajikan materi di grup besar/grup utama secara bergiliran. Tentunya, materi tersebut sebelumnya sudah digodok dan didiskusikan di internal.
Dan...
Perlu kita pahami, ternyata ada perbedaan makna antara gender dan jenis kelamin. Jika jenis kelamin lebih mengarah pada arti secara bilogis yakni ada laki-laki ada perempuan. Sedangkan arti gender mengacu pada konsep kultural yang membedakan antara perempuan dan laki-laki secara biologis, perilaku, mentalitas dan sosial budaya sehingga menjadikan peran, tanggungjawab, hak dan kewajiban antara perempuan dan laki-laki pun berbeda.
Nah, yang mengerikan di zaman sekarang secara seksualitas laki-laki dan perempuan bisa dibedakan berdasarkan alat kelaminnya, namun tidak menjamin mereka untuk bertindak dan berlaku selayaknya jenis kelamin tersebut. Disini lah peran orangtua untuk mengantarkan anak-anaknya mengenali diri mereka sesuai fitrahnya sejak usia balita.
Fitrah Laki-laki
- Pemimpin/imam
- Ego dan individualis
- Supplier maskulinitas
- Tega
Fitrah Perempuan
- Pelaksana/makmum
- Harmoni dan sinergi
- Supplier femininitas
- Pembasuh luka
Secara fitrah, laki-laki seharusnya memiliki kadar maskulinitas sebesar 75% dan kadar femininitas 25%. Begitupun sebaliknya untuk perempuan. Dan kita orangtualah yang menjadi suplliernya, menjadi contoh yang baik untuk anak-anak kita karema amak-anak adalah peniru ulung. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya dengan berbagi tugas rumah tangga antara suami dan istri. Dari hal sederhana seperti ini, anak akan belajar bahwasannya pekerjaan rumah bukan hanya tanggungjawab seorang perempuan, tapi tanggungjawab bersama.
Yuk, ajarkan mereka konsep seksualitas dan gender sejak dini!
Yuk, ajarkan mereka konsep seksualitas dan gender sejak dini!
Wah...inspiratif sekali mba, krn saat ini saya sedang membesarkan 2 anak laki-laki..akan menerapkan hal ini ke anak2 q mba 😊
BalasHapusMantap 💕
BalasHapusWah, keren. Inspiratif sekali😍
BalasHapusIlmu parenting yang aduhai
BalasHapusLGBT (Loe Gue Butuh Tau)
Agar paham kodratnya masing2
Bekal dasar yang keceeee mbak eee👍👍👍👍
BalasHapusSebagai orang tua harus mengarahkan yang tepat bener kan mbak 😊
BalasHapusWah, aku kemarin dapet tugas tema Mendidik anak fitrah seksualitas sejak dini
BalasHapusMasyaallah, insyaallah mengajarkan fitrah anak mulai dari menutup aurat.
BalasHapusJadi tahu perbedaanya... ku kira kalau sama.. terima kasih mbak..
BalasHapusKeren tulisannya mbak...sekarang sudah mengkhawatirkan dengan kehadiran individu-individu yang bingung dengam fitrahnya padahal sudah jelas.
BalasHapusTerimakasih mbak naila. Berbagi ilmu parenting
BalasHapusSemangat kak
BalasHapusKeren kalimat terakhir nya
BalasHapusBenar banget perempuan dan laki laki harus dibedakan berdasarkan maskulinitas dan feminitas
BalasHapusInformatif sekali mba terimakasih tulisannya💞
BalasHapusKeeen kk. Terimakasih
BalasHapusKeren kk...
BalasHapusIlmu baru nih... makasih mba
BalasHapusTerima kasih, dapet pengetahuan baru
BalasHapus