Pemahaman Perbedaan Gender

19 komentar

Memasuki game level 11 yang luar biasa.
Tak seperti game level sebelumnya, di level 11, kami dituntut untuk lebih aktif dan kreatif. Jika biasanya tantangan kami adalah bermain bersama anak, kali ini kami harus belajar bersama teman seangkatan. Secara teknis, kami dibagi menjadi 10 kelompok kecil untuk kemudian masing-masing kelompok mendapatkan tema yang berbeda dari satu tema utama yakni Fitrah Seksualitas. Tiap kelompok  nantinya akan menyajikan materi di grup besar/grup utama secara bergiliran. Tentunya, materi tersebut sebelumnya sudah digodok dan didiskusikan di internal.

Dan...

Tema pertama adalah tentang Pemahaman Perbedaan Gender yang disajikan oleh Tim 1.

Perlu kita pahami, ternyata ada perbedaan makna antara gender dan jenis kelamin. Jika jenis kelamin lebih mengarah pada arti secara bilogis yakni ada laki-laki ada perempuan. Sedangkan arti gender mengacu pada konsep kultural yang membedakan antara perempuan dan laki-laki secara biologis, perilaku, mentalitas dan sosial budaya sehingga menjadikan peran, tanggungjawab, hak dan kewajiban antara perempuan dan laki-laki pun berbeda.

Nah, yang mengerikan di zaman sekarang secara seksualitas laki-laki dan perempuan bisa dibedakan berdasarkan alat kelaminnya, namun tidak menjamin mereka untuk bertindak dan berlaku selayaknya jenis kelamin tersebut. Disini lah peran orangtua untuk mengantarkan anak-anaknya mengenali diri mereka sesuai fitrahnya sejak usia balita.

Fitrah Laki-laki
  • Pemimpin/imam
  • Ego dan individualis
  • Supplier maskulinitas
  • Tega
Fitrah Perempuan
  • Pelaksana/makmum
  • Harmoni dan sinergi
  • Supplier femininitas
  • Pembasuh luka
Secara fitrah, laki-laki seharusnya memiliki kadar maskulinitas sebesar 75% dan kadar femininitas 25%. Begitupun sebaliknya untuk perempuan. Dan kita orangtualah yang menjadi suplliernya, menjadi contoh yang baik untuk anak-anak kita karema amak-anak adalah peniru ulung. Contoh dalam kehidupan sehari-hari misalnya dengan berbagi tugas rumah tangga antara suami dan istri. Dari hal sederhana seperti ini, anak akan belajar bahwasannya pekerjaan rumah bukan hanya tanggungjawab seorang perempuan, tapi tanggungjawab bersama.

Yuk, ajarkan mereka konsep seksualitas dan gender sejak dini!
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

19 komentar

  1. Wah...inspiratif sekali mba, krn saat ini saya sedang membesarkan 2 anak laki-laki..akan menerapkan hal ini ke anak2 q mba 😊

    BalasHapus
  2. Wah, keren. Inspiratif sekali😍

    BalasHapus
  3. Ilmu parenting yang aduhai
    LGBT (Loe Gue Butuh Tau)
    Agar paham kodratnya masing2

    BalasHapus
  4. Bekal dasar yang keceeee mbak eee👍👍👍👍

    BalasHapus
  5. Sebagai orang tua harus mengarahkan yang tepat bener kan mbak 😊

    BalasHapus
  6. Wah, aku kemarin dapet tugas tema Mendidik anak fitrah seksualitas sejak dini

    BalasHapus
  7. Masyaallah, insyaallah mengajarkan fitrah anak mulai dari menutup aurat.

    BalasHapus
  8. Jadi tahu perbedaanya... ku kira kalau sama.. terima kasih mbak..

    BalasHapus
  9. Keren tulisannya mbak...sekarang sudah mengkhawatirkan dengan kehadiran individu-individu yang bingung dengam fitrahnya padahal sudah jelas.

    BalasHapus
  10. Terimakasih mbak naila. Berbagi ilmu parenting

    BalasHapus
  11. Benar banget perempuan dan laki laki harus dibedakan berdasarkan maskulinitas dan feminitas

    BalasHapus
  12. Informatif sekali mba terimakasih tulisannya💞

    BalasHapus
  13. Terima kasih, dapet pengetahuan baru

    BalasHapus

Posting Komentar