Epistoholic, Penulis yang Idealis?

30 komentar
Mereka adalah penulis, tapi bukan penulis yang berharap untuk eksis ataupun narsis.  mereka juga tidak berharap untuk tenar ataupun terkenal. Mereka menyuarakan hati meskipun tanpa imajinasi. Mereka bermain kata dengan apa yang ada di dekatnya, di lingkungannya, dan mungkin apa yang menimpa negaranya. Mereka menulis apa yang mereka lihat, mereka rasakan, dan mungkin apa yang mereka harapkan. Mereka menulis dengan gaya mereka dan sesuka mereka, tanpa terikat dengan prosedur penerbitan atau hukum pasar, karena mereka menulis dengan hati.  Mereka menulis realitas yang ada, tanpa bermaksud mencari sensasi ataupun kontroversi.

Mereka adalah kaum epistoholic.

Pernah mendengar kata ini? Bagi orang-orang yang bergelut di dunia jurnalisme pastinya sudah tidak asing dengan istilah ini. Kita sebenarnya sering bersinggungan dengannya, atau justru mungkin kita bagian dari mereka?

Epistoholic adalah sebutan kebanggaan bagi orang yang kecanduan menulis di  kolom surat pembaca. Epistoholic berasal dari Epistle yang berarti surat dan imbuhan oholic yang berarti kecanduan. Istilah ini dipopulerkan oleh majalah time, pasa tahun 1992. Epistoholik merupakan salah satu bagian dari media massa. Meskipun, biasanya orang yang dikategorikan sebagai kaum epistoholik ini bukan dari kalangan media secara akademisi atau profesional. Namun orang-orang ini melakukan tugas-tugas jurnalistik seperti halnya orang-orang yang bekerja di media massa. Pastinya dengan latar belakang dan motivasi yang berbeda. lalu benarkah mereka ideaalis?

ya, bisa dikatakan mereka adalah penulis yang idealis, tanpa embel-embel apapun.Tanpa ada iming-iming populer, uang, atau sejenisnya. Mereka jujur, menulis dari hati. Jika dibandingkan dengan Penulis komersial, yang kadang-kadang sok idealis, mungkin penulis komersial harus mengukur kembali kadar kejujurannya jika harus berhadapan dengan kaum epistoholik. Disaat para penulis komersial ini sibuk mencari inspirasi, berimajinasi, mengolah kata, mencari peluang pasar, mengikuti selera penerbit, para epistoholic ini cukup menulis realitas yang ada, apa yang dilihat dan dirasakan.

Menurut Effendi Gazali, Pengamat Komunikasi dari Universitas Indonesia, Epistoholic adalah jurnalisme warga (citizen journalism). Dilakukan oleh warga, beritanya dari warga, dan kepentingannya juga kepentingan untuk warga. Mereka memberikan informasi dan kejadian yang ada di sekitar mereka dengan kesadaran mereka sendiri di media massa. Lebih jelas wikipedia menjelaskan bahwa jurnalisme warga  adalah kegiatan partisipasi aktif yang dilakukan oleh masyarakat dalam kegiatan pengumpulan, pelaporan, analisis serta penyampaian informasi dan berita.
****

Kegiatan menulis surat pembaca , seharusnya bisa menjadi wadah untuk menyuarakan aspirasi, opini, atau unek-unek  masayrakat. Karena kolom surat pembaca ini bisa dijangkau oleh siapapun, dari para elit sampai masyarakat marjinal (dibaca termarjinalkan). Dengan kolom ini, masayarakat juga bisa memanfaatkan hak kebebasan berpendapat yang telah diatur oleh undang-undang. Keuntungannya bagi media, informasi dari warga atau masyarakat ini berpotensi menjadi sumber berita. Sayangnya kegiatan menulis surat pembaca ini belum membudaya di negri kita. boro-boro menulis surat pembaca, kegiatan membacanya saja belum membudaya!

Untungnya, tidak membudaya bukan berarti tidak ada.  di Indonesia, ada beberapa epistoholic yang telah membentuk komunitas, diantaranya adalah Epistoholic Indonesia (EI) dan Jaringan Epistoholic Jakarta (JEJAK). EI dirintis sejak tahun 1992 dan 1994. Tetapi gagal. Diluncurkan lagi tahun 2003 seiring kemajuan teknologi blog di Internet, tetapi baru dideklarasikan tangga 27 Januari 2005, yang sekaligus dicanangkan sebagai Hari Epistoholik Nasional. EI dikomandani oleh Bambang Haryanto, penulis surat pembaca sejak tahun 1973. Sementara JEJAK berdiri pada 21 April 2006, merupakan komunitas surat pembaca jakarta, yang dimotori oleh Budi Purnomo.
***

Lalu posisi narablog (blogger) ada dimana ya???
mungkin kita memang bukan epistoholic, tapi mungkin kita sudah menjadi bagian dari jurnalisme warga???
lantas sudah idealiskah kita???


*Dari berbagai sumber

Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

30 komentar

  1. untuk saya pribadi entahLah ada diposisi mana, yang jeLas daLam tuLisan-tuLisan saya hanya berdasarkan mood yang terinspirasi dari Lingkungan, rangkuman dari bacaan-bacaan yang dituangkan daLam bentuk pemikiran sendiri, pengaLaman pribadi dan Lain sebagainya.

    BalasHapus
  2. epistoholic?! hmmm..baru tahu saya istilah itu. maklum, jauh dari dunia jurnalistik.
    Blog, adalah sebuah media atau alat. Posisinya bisa bergantung pada si pengguna alat tersebut. Bisa jg digunakan untuk mengubah dunia, tentu dengan cara si pengguna. Salah ya?!

    BalasHapus
  3. artikel ini membuka kan saya tentang dunia jurnalis.terimakasih sahabat,info yang bermanfaat....

    BalasHapus
  4. kira-kira aku dimana ya....yang jelas hanya sekedar menuangkan ide atau uneg-uneg yang sekedar lewat.....

    BalasHapus
  5. aku sudah sangat idealis! :D

    BalasHapus
  6. saya jg ngga tau posisi blogger ada dimana...

    BalasHapus
  7. saya gag termasuk yang ini. karena saya masih mikirin kemauan pembaca..hehe

    BalasHapus
  8. Kalau saya menulis karena lagi modd, lagi pengen, yah pokoknya lagi santai dan menulisnya itu tanpa beban. Kadang saya nulis tentang perasaan saya, lingkungan saya, dan lainnya. Atau cuma sekedar share info aja. hehe.. Makasih buat infonya nih. ^^
    Salam kenal.

    BalasHapus
  9. kyanya aq termasuk epistoholic deh nay,liat aja blog aq rinda-holic wkwkwk *g nyambung*
    kalo ideal c mnrut aq gda ideal2nya aq,bnr2 pnuLis yg ngawur n geje..hehe
    oh y ewotnya emang bwt dirimu saja nay,,suama2 iaaaa ^^

    BalasHapus
  10. baru denger istilah ini
    hmmmmm.....

    BalasHapus
  11. kadang blogger juga idealis kok

    BalasHapus
  12. @mb fanny: yups, mang kadang idealis, kadang asal nulis, hehehe

    @attayaya: ya, aku juga baru tahu akhir2 ini, padahal udah hampir 18 tahun dipopulerkan, dan kita baru tahu, huhuhu...

    @Rinda: hohohoho, rinaholic = epistoholic?? wah geje tenan yow, :D

    @Nabilla Ghina Z: sama aja kuk mb, g jauh beda, lam kenal juga...

    @Tukang colong: hemm, y karena mang qt masih berharap tulisan kita dibaca ma yang lain,

    @siroel: q juga, makanya q nanya, ^^

    @yudex: wah selamat..

    @Fajar: hmm, sama aja kuk..

    @Rizan: ya, lagi pengen berbagi,^^

    @berbagi wacana: kadang mang banyak hal yang baru kita tahu, tapi better late than never, *lho???*

    @info seputar PC: hanya ingin berbagi,^^

    @yans: hmm, aku juga baru tahu belakangan ini, y blog memang hanyalah sebuah media, tinggal bagaiman penulisnya, sepakat karena aku pun ingin mengubah dunia dengan caraku, hehehe..

    @om rame: hohoho, sama aja kuk om

    BalasHapus
  13. Aku termasuk yg mna ya???
    Mungkin sobat2q yg bisa menilai..

    BalasHapus
  14. haha. Rinda holic ga nyambung. Haha

    betewe, kalo dirimu sndri ngerasa ada dimana?

    Aq ngerasa seru yah bs dedicated to reader ky gtu? Enak, tulus, sepenuh hati.

    Aq? Hm... Menurutmu aq gmana? Aq masi anak baru. Byk tulisan yg mcoba mencari jati diri.

    BalasHapus
  15. Aku baru tahu istilah epistoholic.. Makasih ya infonya.

    BalasHapus
  16. Sebagai bagian dari narablog, aku juga tak tahu masuk kategori apa, meskipun aku juga hanya menulis tentang berbagai hal yang terkait denganku... hehehe

    Maaf baru sempat mampir, Alhamdulillah sekarang sakit mataku udah jauh lebih baik.

    BalasHapus
  17. epistoholic? hmh ... saya baru tahu disini. Trims, Naila. Bagi saya pribadi, kegiatan blog adalah penyaluran keinginan menulis saya semata, tentang apa yang saya pikir, rasa dan inginkan. Mengubah dunia? bisa jadi ...

    BalasHapus
  18. aku juga baru tau istilahnya ni mbak naila..
    makasih ya udah di share, jadi tambah lagi ilmunya

    BalasHapus
  19. waw
    aku baru tau nih istilah ini.
    jadi gitu ya, hmmm..
    nice info, nai.. ^^
    makasi ya...

    BalasHapus
  20. hahaha ia dunk pst bkl kbagian kl yg sk dkt2 sm makhlus halus kya aq...wkwkwkwk

    kabur lagi ah nay,mas pocong udah nunggu...wkwkwkwk

    BalasHapus
  21. wah, keren juga istilah ini, jadi pingin termasuk di dalamnya deh hehehe..~

    BalasHapus
  22. Epistoholic? Eysa baru tahu Neh, Jadi yang suka ulis di Surat pembaca Koran2 Gitu..
    Thanks Ae ya, mungkin kalo Eysa selamanya Blogger newbie... He

    BalasHapus
  23. @eysa, rosaanakmami, mixedfresh, annie: yups... sama2 baru tahu kuk,

    @AyaSe Kim Eun-jung (김은정): hmm... coba2 aja kirim surat ke media,^^

    @Hermanu: iya deh sepakat, gak usah ditambahin ya, udah banyak banget ituh..

    @Rinda: jiahhhhh.. Rinda!! malem jumat dilarang ngomong gituan. buset dah, kosku sepi pisan...

    @restry: hemm, aku malah masih bingung, blogku kategori apa yah..

    @Danil Edan: komentarnya sama ma namanya, hehehe..

    @mb renni: yups, syukurlah kalo udah lumayan baikan,,

    aku sendiri juga masih belum tahu, apalgi konten blogku gado2...

    @wiwid: huehehe, y rinda agak geje gitu *celingak celinguk nyari rinda*

    aku?? hmm.. gak tahu masuk kategori apa,
    aku kan masih belajar, aku juga belum ngerasa tulisanku punya soul,

    kalo mb wied gimana ya, kalo suruh mengkategorikan aku belum tahu,

    tapi, untuk tulisan2 mb wied, udah punya gayanya sendiri kuk *padahal aku sendiri gak tahu gaya penulisan tuh gimana* hagahag..
    meskipun pastinya masih ada bayang2 gaya penulis favorit kita

    @shanty: let see ur site first, hehehe..

    BalasHapus
  24. penulis memang harus punya citaita alias tujuan dan makna di setiap tulisannya..

    BalasHapus
  25. berkunjung lagi nih biar rame:)

    BalasHapus
  26. wah, baru dengar istilah ini.
    Jurnalisme warga? hmm.. mungkin sebagian kita (para blogger) sudah menjadi bagian dari itu.
    tapi mungkin cenderung lebih subyektif, karena kita menulis lebih kepada pemikiran diri sendiri, toh tempat nulisnya juga di blog kita sendiri kan, jadi ga bisa ada yg protes, selama tidak menyinggung pihak mana pun (ini pengalaman diri sendiri koq, ga tau dengan blogger lain :D)

    BalasHapus
  27. baru denger istilah itu,...*gak tahu istilah2 jurnalistis.
    tapi makasih infonya ya mba,..jadi nambah ilmu nih ^^

    BalasHapus
  28. aku baru mendengar epistoholic :D
    kayaknya aku gak masuk idealis yah, aku nulis cuma nulis diary aja di blog :P

    BalasHapus
  29. hihihi.. blogger juga epistoholic juga kok.. :)

    BalasHapus
  30. Wah, kayanya sulit untuk bisa jadi penulis semacam itu. Perlu idealisme yang tinggi

    BalasHapus

Posting Komentar