Day Care, Solusi Ibu Bekerja

2 komentar
Dewasa ini perempuan, terkhusus istri/ibu yang bekerja di ranah publik semakin menjamur. Dalam satu RT saja sudah tidak bisa dihitung jari, apalagi di lingkungan perkotaan atau kota-kota besar. Banyak alasan yang melatarbelakangi, bisa karena kebutuhan ekonomi yang memang mengharuskan seorang perempuan atau istri ikut membantu mencari nafkah, bisa pula karena bentuk aktualisasi diri, bisa karena hobi, bisa karena nilai kebermanfaatan diri mereka jauh lebih baik saat mereka bekerja. Apapun alasan di balik semua itu, tetap saja tugas utama seorang ibu adalah mendidik anak-anaknya. Terlepas dari dia seorang manajer, bankir, pns, guru, karyawan swasta, pedagang, buruh, atau apapun itu nama profesinya, ibu tetaplah pendidik utama dalam sebuah keluarga.

Yang menjadi tantangan adalah ketika para perempuan ini dihadapkan pada kenyataan bahwa anak-anak masih sangat kecil, balita, batita atau bahkan masih bayi. Bagi sebagian orang yang dekat dengan keluarganya, khususnya orangtua, tidak sedikit yang akhirnya menitipkan anak-anak mereka pada orangtuanya. Namun, bagi keluarga perantauan hal ini sangatlah tidak mungkin. Bagi sebagian lagi ada yang memilih menggunakan jasa pengasuh profesional/baby sitter. Ada pula keluarga yang lebih memilih day care atau penitipan anak sebagai solusi.

Dari ketiga pilihan di atas, yang paling memungkinkan adalah menitipkan anak di daycare. Hal ini karena di daycare anak-anak lebih terjamin pertumbuhannya. Mereka diasuh oleh guru-guru berpengalaman. Anak akan distimulasi sesuai usia pertumbuhannya, mereka juga belajar bersosialisasi dengan teman sebaya atau yang berbeda usia. Ditambah lagi, biasanya di day care ada berbagai macam mainan dan berbagai fasilitas lain yang bisa mendukung tumbuh kembang anak. Orangtua pun bisa melihat tumbuh kembang anak melalui buku catatan pertumbuhan yang biasanya disediakan oleh pihak daycare. Bahkan saat ini tidak sedikit daycare yang memberikan fasilitas cctv, sehingga ibu bisa melihat kegiatan anaknya sepanjang hari melalu rekaman cctv. Selain itu, karena daycare adalah lembaga yang resmi, maka orangtua bisa meminta pertanggungjawaban yang resmi jika ada sesuatu yang kurang sesuai.

Kenapa tidak memilih pengasuh di rumah? Maraknya berita tentang tingkah polah para pengasuh di zaman sekarang menjadikan para ibu berpikir ulang untuk menitipkan anak pada pengasuh.  Terlebih jika di rumah tidak ada kontrol sama sekali, tidak ada orang yang bisa memantau apa saja yang dilakukan pengasuh terhadap anak. Maka daycare adalah solusi yang tepat bagi para ibu bekerja.

Nah, setelah memutuskan untuk menitipkan anak di daycare, maka tahap selanjutnya adalah memilih daycare yang sesuai dengan apa yang kita inginkan.

Tips memilih daycare

Selain pertimbangan harga ada banyak hal lain yang harus dipertimbangkan saat memilih daycare

1. Pilih yang Dekat dengan kantor

Selain untuk menghemat waktu karena bisa sejalan saat berangkat kerja, juga karena ibu bisa sewaktu-waktu menengok langsung anak ke daycare. Bisa di sela-sela jam istirahat.

2. Pastikan daycare sudah memiliki izin usaha

Hal ini penting untuk kewaspadaan.

3. Kaji Reputasi Day care

Testimoni dari para ibu yang sudah lebih dulu menggunkan jasa daycare, atau bisa mencarinya di beberapa milis parenting

4. Hitung Rasio pengasuh

Sebelum memutuskan, cari tahu secara detail termasuk jumlah guru/pengasuh, terutama jika anak yang mau dititipkan masih di bawah satu tahun

5. Kurikulum yang sesuai tumbuh kembang anak

Kurikulum ini penting untuk memastikan stimulasi anak sesuai tahapan perkembangannya

6. Kondisi fisik daycare bersih dan nyaman

Penting untuk memastikan anak tumbuh di tempat yang bersih dan nyaman, selain untuk kesehatan kuja sebagai bentuk pembiasaan

7. Pastikan pihak daycare transparan

Hal ini penting sekali bagi orangtua, tujuannya agar orangtua bisa memantau tumbuh kembang anak. Bisa tahu kondisi anak, apapun yang terjadi pada anak dikomunikasikan pada orangtua.

Demikian tips singkat memilih daycare untuk ibu yang bekerja di ranah publik. Setelah memilih daycare dengan memperhatikan 7 tips di atas dan mulai menitipkan anak, bukan berarti ibu lepas tangan dari tanggungjawab pengasuhan karena sejatinya tugas mengasuh adalah tugas orangtua. Pastikan para ibu punya waktu yang berkualitas dengan anak setelah di rumah. Lupakan pekerjaan, lupakan gawai, nikmati waktu bersama anak dan keluarga.

Sebagai tambahan, Islam tidak pernah melarang seorang perempuan untuk bekerja. Bahkan bunda Khodijah istri baginda Rasul adalah saudagar yang kaya raya pada zamannya. Yang terpenting adalah bukan bekerja atau tidaknya, tapi bagaimana memainkan peran terbaik sebagai ibu, istri, pekerja, individu, dan makhluk sosial. Niatkan semuanya untuk mencari ridhoNya, insyaAllah bisa bahagia dunia akhirat, amin.
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

2 komentar

  1. Aaahh ... Kece tipsnya. Nice quote di oaragrap terakhir. Semangat menjadi wanita karir yang sukses dunia akhirat Mama duo sholih. 😇😘😘😘

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amin, semoga jln apapun yang kita ambil menjadi jalan menunu surgaNya. Amin

      Hapus

Posting Komentar