Meminta Izin Anak

Posting Komentar

Setelah hari sebelumnya sukses meminta restu dari ayahnya duo sholih untuk dinas luar kota, selanjutnya giliran izin dari duo sholih. Lebih tepatnya mungkin pamit. Kalau Affan belum begitu paham terkait hal ini, tapi Agha sudah mengerti sehingga butuh ekstra strategi agar tujuan bisa tercapai.

Malam hari saat kami bermain bersama, Agha minta dibacakan buku cerita. Saat itulah aku berusaha menyampaikan rencanaku.

"Gha, besok malam baca bukunya nggak sama Bunda ya?"

"Kok bisa?"

"Ya bisa lah."

Hening. Agha fokus membuka halaman buku.

"Gha," panggilku mengembalikan Agga ke percakapan kami.

"Dayem (dalem)," jawab Agha singkat.

"Besok malam juga boboknya nggak sama Bunda ya," kataku sembari melirik ekspresi Agha.

"Nggak mau, Agha mau sama Unda," ucapnya kemudian kembali fokus ke buku yang sedang diamati, ensiklopedi alam semesta.

"Emangnya kenapa?"

"Pokoknya Agha mau sama Unda."

"Bunda juga pengennya gitu Gha, sama Agha sama adek juga."

Hening. Agha sibuk menempel stiker di dalam buku. Beberapa saat kemudian barulah Agha hadir kembali ke dalam percakapan. "Emangnya Unda mau kemana?"

"Unda mau kerja jauh Sayang."

"Agha ikut."

"Beneran mau ikut, boleh," kataku mantap.

"Unda mau naik kereta ke Surabaya, kayak di lagu naik kereta api." Kami pun menyanyikan lagu bersama:

Naik kereta api tut tut tut
Siapa hendak turut,
ke Bandung, Surabaya, 
Ayolag naik dengan percuma,
Keretaku tak berhenti lama

"Agha ikut ya Nda," pinta Agha sekali lagi.

"Boleh, tapi nanti pas Bunda kerja Agha sama Om Satpam ya, nggak boleh rewel."

"Nggak mau, mau sama Unda aja."

"Kan anak kecil nggak boleh masuk," jelasku pada Agha.

Dengan cemberut ia pun mengomel, "Agha mau sama Unda!"

"Gimana kalau pas Unda kerja jauh Agha di rumah, nanti kalau pulang main lagi sama Unda, mau?"

Dengan berat hati akbirnya Agha mengangguk. "Unda sendirian?"

"Iya."

"Kasian," ucap Agha penuh empati. Dalam hati aku tertawa mendengar Agha mengasihaniku kerja jauh sendirian.

"Unda minta tolong ya Gha, kalau Unda nggak di rumah Agha jadi anak yang baik ya."

"Iya Nda."

"Terimakasih Sholihnya Bunda." dengan gemas kuciumi rambutnya yang mulai bau apak karena dua hari tida mau keramas.

Usai perbuncangan itu, kami pun melanjutkan membaca buku. Nanti malam, saatnya sounding ke Affan agar tidak kaget saat mendapati bundanya tidak di rumah. Sebenarnya sudah berulangkali sounding ke Affan dalam minggu ini, tapi mendekati hari H, harus lebih gencar.


#Day7
#Gamelevel1
#Tantangan10Hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProdesional
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar