Pasti Bisa

Posting Komentar

Bagi seorang ibu yang bekerja di ranah publik, saat pulang kerja menjadi momen yang paling ditunggu. Begitu pun aku, senang bukan kepalang. Tentunya karena akan segera bertemu kembali dengan buah hati tersayang.

Dan hari ini momen itu tak kunjung datang. Aku pulang lebih sore dari biasanya. Motor kulajukan dengan kecepatan penuh. Keindahan langit senja dengan warna lembayungnya tak kuhiraukan. Padahal biasanya aku menikmati perjalanan pulang saat melintas di persawahan. Mengagumi ciptaanNya. Menikmati indahnya segerombolan domba yang digembalakan atau padi yang menguning menunggu untuk dipanen. Kali ini fokusku adalah cepat pulang, sampai di rumah dan bertemu dengan duo sholih. Meskipun demikian, saat melewati pasar tiban, kuputuskan untuk membeli kerang hijau siap makan sebagai oleh-oleh untuk Agha dan ayahnya. Setidaknya sebagai ungkapan permohonan maafku yang terlambat pulang.

Sesampai di rumah, Karena Affan sedang asik dengan ayahnya. Aku dan Agha lebih dulu mengeksekusi kerang hijau yang kubawa. Kami pindahkan kerang ke mangkuk agar lebih mudah untuk memakannya. Sayangnya Agha hanya mau kuahnya. Mungkin karena dia kenyang, baru saja selesai makan, sesaat sebelum aku pulang.

Nah, yang menarik setelah aku menghabiskan jatah kerang Agha dan mangkuknya sudah benar-benar bersih, Agha berniat untuk membereskannya.

"Unda, Agha rapikan ya," kata Agha dengan penuh semangat. Aku yang mendengarnya segera mengangguk mengiyakan. Agha pun mengambil mangkuk dan hendak membawanya ke dapur. Saat menyadari bahwa mangkuk terbuat dari beling, ia urung dan mengatakan, "enggak jadi Nda."

Aku pun heran dengan perubahan sikapnya, "Lho, kenapa emangnya Mas?"

"Takut pecah," jawab Agha dengan jujur.

"Ow, Mas Agha bisa kok, Bunda percaya Agha bisa membawanya," aku meyakinkan Agha bahwa dia bisa melakukannya dengan baik.

"Emmmm, iya deh." Awalnya Agha agak ragu, tapi melihatku yang menatapnya dengan penuh kepercayaan, Ia pun mantap. Agha beranjak kembali dan mengambil mangkuk beling, membawanya dengan pelan-pelan. Ia berjalan dengan sangat hati-hati dari ruang keluarga menuju ke dapur. Aku menahan tawa melihatnya.

Setelah berhasil membawanya ke dapur,  Agha tersenyum dan dengan bangga berucap, "Agha bisa Nda."

"Iya dong, Alhamdulillah, bisa tho, Agha hebat bisa membawanya dengan baik," Aku sengaja memuji keberhasilannya. Mendengar pujianku, Agha tersenyum cerah sekali.

Aku bersyukur. Lagi-lagi materi komunikasi produktif dari kuliah bunda sayang Ibu Profesional sangat berguna dalam keseharin dengan keluarga, terkhusus anak. Dengan memberikan kepercayaan pada Agha bahwa dia bisa, sangat membantunya. Menghalau rasa takut dan tidak percaya dirinya. Merubah pola pikirnya, dari takut dan tidak bisa menjadi keyakinan bahwa dia bisa melakukannya. Selain itu memberikan pujian atas tindakannya juga semakin menaikkan kepercayaan dirinya, dan juga membuat dia bangga berbonus bahagia.


#Hari2
#Gamelevel1
#Tantangan10hari
#Komunikasiproduktif
#Kuliahbundasayang
#Institutibulrofesional
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar