Merapikan Mainan

1 komentar


Awal Oktober ini perkuliahan Bunda Sayang Institut Ibu Profesional memasuki materi dan tantangan kedua: Melatih Kemandirian.

Jika sebelumnya kita dibiasakan untuk berkomunikasi produktif, kali ini kita diajak untuk melatih kemandirian baik untuk diri sendiri, pasangan maupun anak. Kami bebas menentukan salah satu selama periode tantangan. Adapun skill yang akan dilatihkan ditentukan di awal untuk kemudian dilatihkan selama minimal satu minggu.


Pada tantangan kali ini, aku memilih Agha sebagai partner menjawab tantangan. Tujuannya tentu saja bukan hanya untuk memenuhi tugas kuliah, tapi lebih kepada tujuan jangka panjang: mengajarkan kemandirian sejak dini untuk membentuk karakter anak.

Masa kecil adalah masa yang paling tepat untuk mengajarkan kebiasaan baik. Membentuk pribadi yang tangguh dan mandiri untuk bekal hari esok. Kebiasaan baik ini tidak bisa hanya diajarkan tapi harus dibiasakan, dilatihkan sejak dini agar meresap dan mendarah daging.

Skill kemandirian yang aku rancang untuk Agha di tahap awal adalah merapikan mainan. Sebenarnya selama ini Agha sudah dibiasakan untuk membereskan apapun mainan yang digunakan. Bahkan aku mewanti-wanti untuk tidak mengambil mainan lain sebelum mainan yang sedang digunakan dirapikan. Tapi karena akunya sendiri yang kurang disiplin dan kurang konsisiten, Agha pun akhirnya ikut tak disiplin. Mengikuti jejak bundanya.

Memanfaatkan moment tantangan Bunsay, bundanya sekalian menantang diri sendiri untuk disiplin melatih dan membiasakan Agha merapikan mainanannya.

Malam ini Agha dan Affan main lego, kereta-kereta-an, miniatur hewan dan membaca buku di kamar. Tentunya ini membuat kamar bak kapal pecah. Sebelum agenda bermain berakhir aku sengaja menyampaikan berkali-kali ke Agha bahwa mainan harus dirapikan usai main agar tidak hilang, rusak atau tersapu. Mendengar ini Agha biasanya langsung semangat merapikan karena takut mainannya berkurang.


Gambar di atas hanyalah bagian kecil dari kesemrawutan dengan aktor utama Agha dan Affan.

Sekitar jam delapan malam, Affan mulai mengantuk. Aku meminta Agha untuk sementara di luar kamar bersama Mbah Ibu. Alhamdulillah dan tunben sekali Agha mau mengikuti intruksi sederhana ini. Tidak lebih dari lima belas menit, Affan tidur.

Aku pun keluar kamar dan mengajak Agha untuk merapikan mainan yamg berserakan. Dengan jurus "agar mainan tak hilang/berkurang". Agha pun gesit masuk ke kamar dan kami merapikan mainan ini bersama.

Nih berikut penampakan kamar yang sudah dirapikan.


Lumayan lebih terang meski belum disapu. Semoga ini menjadi awal yang baik untuk menjaga konsisitensi dan disipil dalam melatihkan kebiasan baik pada Agha. Amin


#Harike-1
#Tantangan10Hari
#GameLevel2
#KuliahBundaSayang
#MelatihKemandirian
#InstitutIbuProfesional
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

1 komentar

  1. Tanggapan :
    mainannya berukuran kecil semua ya ? biasanya anak suka memasukkan mainan ke mulut

    BalasHapus

Posting Komentar