Meningkatkan Kecerdasan Anak

1 komentar


Alhamdulillah, Allah masih memberikan kesempatan untuk sampai di Bulan November, bulan ketiga kuliah Bunda Sayang Institut Ibu Profesioal. Tema besar pada tantangan kali ini adalah Pentingnya Meningkatkan Kecerdasan Anak Demi Kebahagiaan hidup. Tema yang menarik karena pastinya tiap orang ingin bahagia. Begitu pun, anak-anak kita, ingin bahagia mengarungi bahtera kebidupan.


Lantas, apa makna bahagia yang sebenarnya?

Dari materi yang dipaparkan, Merujuk pada buku Authentic Happpines karya Prof Martin Selligman, bahagia dibagi menjadi tiga kategori yaitu Pleasant Life, Good Life dan Meaningfull Life.

  1. Pleasant Life, maksudnya adalah hidup yang penuh kesenangan yang lebih beraifat material dan menjadikan kesenangan ini sebagai tujuan hidup. 
  2. Good Life, Hidup yang nyaman, ialah kebahagiaan hidup yang tercapai ketika segala kebutuhan secara jasmani, rohani dan sosial telah terpenuhi. Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat mental
  3. Meaningful Life, hidup yang bermakna,  adalah kebahagiaan dengan level tertinggi. Kebahagiaan jenis ini lebih bersifat spiritual. Rasa kebahagiaan timbul ketika banyak orang lain mendapatkan kebahagiaan karena usaha kita, pleasure in giving. Bahagia karena bisa berbagi. Bahagia karena bisa memberikan manfaat untuk semesta alam. Hal ini sesuai dan seirama dengan hadist nabi.

Khoirunnas anfa'uhum linnas, Sebaik-baik manusia adalah yang bisa memberikan manfaat untuk orang lain.

Dalam prosesnya, untuk mencapai kebahagiaan hidup, kita harus memiliki berbagai macam kecerdasan diantaranya kecerdasan intelektual (intelectulal quotient), kecerdasan intelektual (spiritual intelelegence), kecerdasan emosional (emotional intelegence) dan kecerdasan menghadapi tantangan (adversity intelegence)

Pada tantangan kali ini kecerdasan utama yang ingin kami asah adalah kecerdasan menghadapi tantangan (adversity intelegence), meskipun dalam prosesnya berbagai macam kecerdasan ini akan bersinggungan dan dibutuhkan. Partner tantangan yang kupilih masih sama dengan dua tantangan sebelumnya, Si Sulung nan Sholih, Himada Agha. Tema utama yang kami jadikan family projext adalah membuat mainan sendiri, istilah populer sekarang mainan DIY.

Hari pertama, setelah Affan lelap, aku mengajak Agha membuatkan mainan untu adek Affan. Saat menyampaikan ini, sengaja kuamati reaksi Agha. Adakah cemburu terselip disana. Awalnya ia agak kaget mendengarnya dan melakukan protes verbal.

 "Sama mainan buat Agha juga yo Nda."

"Iya, tapi sekarang buatin adek Affan dulu ya, besok malam kita buat mainan untuk Mas Agha, karena bahannya belum ada, Bunda carikan bahannya besok ya,"

Agha mengangguk dan sumringah kembali.  Kami pun menyiapkan bahan dan alat yang dibutuhkan.

"Bantuin Unda cari gunting ya Gha," pintaku karena gunting yang kubutuhkan menghilang entah kemana. Agha ikut mencari di beberpa tempat yang memungkinkan, namun nihil. Baru setelah sekitar lima menit mencari akhirnya bisa ditemukan. 

Bahan dan alat yang digunakan sangat sederhana yaitu: kotak / wadah / box kertas; gunting, kardus / karton bekas, kertas warna origami,  cutter, pensil dan lem. 

Setelah semuanya siap, kami membuatnya bersama. Aku menggambar bentuk-bentuk di kertas origami. Agha yang menempelnya di karton bekas (kami menggunakan karton bekas susu formula) untuk kemudian kami gunting bergantian. Agha juga menempel kertas origami pada box. 

Saat proses, Agha berulang kali mengeluh kesusahan menggunting. Namun dengan komunikasi produktif, memberikan sugesti bahwa Agha bisa, akhirnya Agha berjuanh menyelesaikan tantangannya. Aku sangat mengapresiasi usaha dan hasil guntingannya, meski belum rapi.

Kami membuat mainan sekitar 40 menit. Dalam rentang waktu itu Agha berproses dan melatih dirinya sendiri untuk bisa memecah ketakutannya tidak bisa rapi menggunting. Agha juga belajar bagaimana bekerjasama dalam tim serta melatih berbagi dengan membuatkan mainan untuk adeknya. Satu hari ini palet komplit.

Foto-foto di bawah adalah penampakan Agah berproses membuatkan mainan untuk Affan.






#gamelevel3
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional
#day01
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

1 komentar

Posting Komentar