Biografi Ilmuwan Muslim Al-Razi

2 komentar


Hari ini sebenarnya buku yang Agha baca beraneka macam. Alhamdulillah hampir tiap hari ia dengan sendirinya minta dibacakan buku atau didongengkan sebuah kisah. Dan kebiasaan baiknya ini menular ke adek Affan. Yap, melalui teladan. Meski belum lancar berbicara, tapi ia sudah berkomunikasi minta dibacakan buku.

Balik lagi ke Agha, ada yang menarik kali ini. Saat dia bangun dari tidur siang, aku sedang membca majalah. Sebenarnya majalah lama milik Om nya Agha, Om Akhsan, yang belum sempat kubaca. Nama majalah tersebut adalah El-waha, majalah Pondok Pesantren Alhikmah Brebes. Majalah yang kubaca saat itu majalah edisi tahun 2013. Agha keluar kamar dan menggelendot manja untuk selanjutnya merebah di sampingku. Ia bertanya buku apa yang kubaca. Kujelaskan kalau aku membaca majalah, bukan buku. Karena Agha tidak berkomentar lagi, aku berinisiatif untuk membaca dengan nyaring. Lama tak ada tanggapan, aku pun menghentikan bacaan.


Ternyata Agha nyeletuk, "Kok diam Nda?"
"Eh, Agha dengerin?" tanyaku. Agha mengangguk. Aku pun melanjutkan membaca. Agak kaget saat Agha ikut mendengarkan karena yang kubaca adalah biografi ilmuwan muslim, Muhammad Bin Zakariya Al-Razi, dengan bahasa khas tulisan biografi, bukan khas anak-anak. Agha bahkan sempat bertanya-tanya tentang profesi dokter. Namun saat aku tanya, "Agha mau jadi dokter?" Ia menggeleng. Apapun profesimu kelak, doa kami semoga baik Agha maupun Affan selalu ada di jalan yang diridhoi Allah, menenbar manfaat ke sebanyak mungkin umat manusia karena khoirunnas anfa'uhum linnas.

Ini resume singkat biografi Al-Razi:

Muhammad Bin Zakariya Al-Razi

Nama lengkapnya adalah Abu Bakar  Muhammad bin Zakariya Al-Razi. Di dunia barat, ia lebih dikenal dengan sebutan Rhazes. Al-Razi diakui sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Ia menemukan alkohol, menciptakan asam sulfur, membuat catatan tentang penyakit cacar dan mempelopori bedah syaraf dan mata.

Al-Razi lahir di Rayy, Teheran pada tanggal 28 Agustus 865 Masehi dan meninggal pada tanggal 9 Oktober 925 Masehi. Saat kecil, ia bercita-cita untuk menjadi musisi, namun kemudian lebih tertarik pada bidang alkemi. Namun pada usia 30 tahun, ia memutuskan untuk beralih ke ilmu kedokteran. dan berhenti menekuni dunia alkemi. Berawal dari matanya yang cacat karena kecelakaan saat melakukan berbagai eksperimen. Gurunya di bidang kedokteran adalah Ali ibnu Sahl at-Tabari, seorang dokter sekaligus filsuf.

Al-Razi pernah dipercaya untuk menjadi Kepala Rumah Sakit di Rayy pada masa kekuasaan Mansur Ibnu Ishaq. Beberapa tahun kemudia ia pindah ke Baghdad pada masa kekuasaan al-Muktafi dan mengepalai sebuah Rumah Sakit di Baghdad.

Penemuannya di bidang kedoteran

Cacar dan Campak
Al-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar. Buku karyanya, Al-Judari Wal-Hasbah (Cacar dan Campak) adalah buku pertama yang membahas cacar dan campak sebagai wabah yang berbeda.

Alergi dan Demam
Al-Rhazi diketahui sebagai lmuwan pertama yang menemukan penyakit "alergi asma". Ia juga ilmuwan pertama yang menjelaskan demam sebagai mekanisme tubuh untuk melindungi diri.

Etika Kedokteran
Dokter tidak mungkin jawban atas segala penyakit dan tidak mungkin menyembuhkan semua penyakit. Tapi untuk meningkatkan mutu dokter, Al-Razi menyarankan kepada para dokter untuk terus belajar dan mencari informasi baru. Bahkan ia membuat perbedaan antara penyakit yang bisa disembuhkan dan yang tidak bisa disembuhkan. Al-Razi juga mengatakan bahwa tujuan menjadi dokter adalah untuk berbuat baik dan bermanfaat untuk masyarakat sekitar. 
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

2 komentar

Posting Komentar