Agha dan Cerita Para Nabi

Posting Komentar


Ahad kemaren saya membersamai Agha main di halaman rumah. Waktu itu adek Affan tidur lelap di ayunan yang biasa kami sebut dondang (bahasa lokal). Agha asik berlarian di halaman dengan mbak Nisrin, sepupunya. Ada saja yang mereka kerjakan sepanjang hari ini, dari bermain lego, mobil-mobilan, miniatur hewan dan beralih ke puzzle hijaiyah. Bosan dengan itu semua, mereka pindah ke halaman, bermain tanah dan kerikil, berlanjut dengan berlarian kejar-kejaran.

Saat sudah kelelahan mereka memilih duduk di lantai teras depan dengan ngos-ngosan. Tiba-tiba Agha berceloteh, "Nda, cerita."

"Eh, mau cerita apa?" tanya saya agak kaget dengan permintaannya yang tiba-tiba.
"Eman Nda," pinta Agha dengan mantap.
"Ha? Eman apa Sayang?" kadang saya masih belum bisa menerjemahkan bahasanya yang khas anak kecil, belum sempurna dan kurang jelas. Agha nampak kesal karena saya tidak memahami bahasanya.
"Eman Nda, sama semut," jawab Agha dengan cemberut. Nisrin di sebelahnya hanya mendengarkan dan memperhatikan kami bercengkrama.
"Owalah, Nabi Sulaiman dan Semut?"
"He'eh," jawab Agha sembari mengangguk.


Saya pun mulai bercerita dengan semangat 45, berusaha semaksimal mungkin agar mimik muka dan gesture sesuai dengan cerita yang saya sampaikan. Agha dan Nisrin mendengarkan dengan seksama. Sesekali mereka menimpali adegan-adegan yang saya peragakan. Agha paling suka saat mendengar pasukan Nabi Sulaiman berjajar rapi dan melangkah berderap. Mungkin dalam khayalnya pasukan ini hebat, kuat dan tangguh. Mereka juga ikut berceloteh ketika semutnya berlarian menyelamatkan diri agar tidak terinjak pasukan nabi Sulaiman. Cerita saya akhiri dengan semua semut selamat berkat kasih sayang Allah. Para semut berterimakasih pada Nabi Sulaiman dan bersyukur pada Allah yang Maha Baik.

Alhamdulillah Agha dan Nisrin nampak ceria. Saya senang sekali melihat mereka bisa duduk anteng mendengarkan. Semoga ada hal-hal baik yang bisa mereka serap yang nantinya menjadi bekal mereka tumbuh dan berkembang.

Sejauh ini Agha memang suka sekali mendengarkan bundanya mendongeng, terutama cerita para nabi. Beberapa buku cerita nabi yang Agha miliki bisa menjadi pendukung tiap kali mendongeng. Banyak hikmah dan ibroh yang bisa dipetik dari masing-masing cerita. Bahkan, mengenalkan nabi pada anak -anak jauh lebih mudah dengan berkisah. Mereka lebih cepat menyerap dan mengingatnya. Dan mereka menikmatinya! Momen mendongeng pun bisa jadi salah satu "family time" yang menyenangkan.

Selain kisah para nabi, Agha juga suka sekali dengan dongeng fabel. Banyak kebiasaan baik Agha yang diawali dengan dongeng fabel yang terus menerus, misalnya gosok gigi, pipis di kamar mandi saat episode toilet training, merapikan mainan, berterimakasih ke orang lain dan masih banyak yang lain. Ini baru sedikit manfaat mendongeng, masih banyak manfaat lain diantaranya mengembangkan daya imajinasi anak, kemampuan berbahasa, kognitif dan konsentrasi. Jadi jangan pernah lelah untuk mendongeng bersama kesayangan.
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar