Komunikasi Produktif

Posting Komentar
Berbicara soal komunikasi selalu menarik. Apalagi jika itu komunikasi dalam sebuah keluarga, telebih pada pasangan. Karena kadang perselisihan kecil dalam rumah tanggga disebabkan komunikasi yang tidak tepat. Meskipun itu perselisihan kecil jika menggunung pun lama-lama bisa menjadi bom waktu, meledak. Apalagi bagi para istri yang tingkat kebaperannya di atas angka rasionya, hal ini bisa menjadi masalah yang wajib dicarikan solusinya. Bagaimana komunikasi yang baik, komunikais produktif.

Alhamdulillah, di perkuliahan Bunda Sayang IIP, materi pertama yang kami pelajari adalah komunikasi produktif. Materi ini  kemudian kami aplikasikan dalam bentuk tantangan sepuluh hari. Sebenarnya sepuluh hari adalah batas minimal yang harus dilaporkan. Setelah sepuluh hari terlewat mestinya kita tetap menerapkannya, jadi ilmu yang diterima jauh lebih bermanfaat bukan?

Dari materi ini, banyak sekali ilmu yang sangat aplikatif terutama bagaimana berkomunikasi dengan pasangan dan anak. Bagaimana memilih waktu yang tepat untuk memulai sebuah obrolan serius, menggunakan tatapan mata dan bahasa tubuh serta yang terpenting menjaga intonasi suara.

Membaca materi berulang kali semakin sadar masih banyak hal yang harus dibenahi, terutama dengan suami. Seringkali komunikasi terberat justru dengan pasangan, saat ego diri mengalahkan segalanya. Apalagi kami berasal dari dua budaya yang berbeda, yang mengahruskan kami belajar tiada henti untuk saling memahami.

Dari materi ini pula mulai belajar memahami bahasa kasih dari suami dan anak. Meskipun aku lebih dulu mengenal suami daripada anak, nyatanya jauh lebih mudah mengobservasi bahasa kasih anak-anak daripada suami. Ini masih menjadi PR yang harus secepatnya diselesaikan. Tujuannya tentu saja agar semakin harmonis dan bersinergi. Membangun rumah tangga surgawi.

Pada tantangan kali ini, aku hanya bisa melaporkan sepuluh hari tantangan. Itu pun tidak rutin setiap hari. Bukan karena tidak menerapkan, tapi management waktu nya yang harus diperbaiki, terutama meluangkan waktu untuk menulis. Selain karena management waktu yang masih belum apik, pada periode tantangan ada hari dimana aku harus pergi keluar kota karena urusan kerja, selama dua hari. Ditambah lagi saat pulang ke rumah kondisi badan tidak bersahabat, meriang. Bukan merindukan kasih sayang, ini meriang dalam arti sesungguhnya.

Jika ini disebut alasan, bisa iya bisa juga tidak. Apapun itu aku sudah berusaha maksimal dengan melaporkan sesuai ketentuan minimalnya. Semoga ke depan bisa lebih baik lagi dalam menjalankan tiap tantangan materi. Dan lagi meski tantangan sudah berakhir, semoga masih bisa  konsisten menerapkan ilmu yang sudah digenggam dalam ingatan. Amin

#aliranrasa
#gamelevel1
#komunikasiproduktif
#kuliahbundasayang
#institutibuprofesional

Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar