Langkah Pertama

6 komentar
Mengamati dan turut menstimulasi tumbuh kembang buah hati tentunya menjadi hal yang menyenangkan bagi para oarangtua. Bukan hanya karena amanah sebagai orangtua, tapi hal ini juga bisa menjadi salah satu mood booster dan hiburan di kala penat. Sungguh anak-anak adalah penyejuk hati dan penawar rasa lelah.

Saat ini Adek Affan ada di fase tumbuh kembang di awal usia. Pada tahapan ini Affan masih sangat lucu-lucunya. Tubuhnya padat berisi dan energinya tidak pernah habis. Motorik kasarnya berkembang pesat. Sekarang usianya sebelas bulan, ia mulai bisa berjalan cukup jauh meskipun dengan langkah amat pelan.

Sebenarnya sebelum sebelas bulan Affan sudah bisa jalan, hanya satu dua langkah, tapi masih ada aura takut saat melangkahkan kaki. Di usianya sekarang ia mulai mantap untuk menjejakkan langkah. Bahkan, anak kecil pun butuh langkah pertama untuk kemudian melesat ribuan mil perjalanan.

Nah, baru saja saat ayahnya pulang, Affan segera merangkak dengan gesit ke depan. Melihat Affan yang bergerak sangat lincah, ayahnya memberikan tanggapan dengan mengajaknya ngobrol.

"Affan, mau nunjukin bisa jalan ya ke ayah." Affan menjawabnya dengan celoteh khas anak kecil, "hu hu hu hu."

"Ayo dong jalan, kan sudah bisa jalan," rayu ayah pada Affan sembari mundur memberikan ruang gerak untuk Affan. Tanpa diminta lagi, Affan segera bangkit berdiri dan menjejakkan langkah kakinya. Pelan namun pasti lebih dari enam langkah terlewati, berjarak sekitar dua meter.

Ayah pun menggendongnya dan memberikan apresiasi, "Yeee, hebat, sudah bisa jalan. Ayo lagi, pasti bisa." Affan sekali lagi berdiri dan berjalan berpegangan pada tembok sesaat setelah ayah menurunkannya dari gendongan.

"Kenapa pegangan? Ayok jalan sendiri, Affan sudah bisa."

Awalnya Affan nampak ragu, tapi melihat ayah di depannya menyalurkan kepercayaan, Affan pun melepaskan pegangannya dan berjalan pelan ke arah ayahnya.

"Widih, makin pinter nih anak ayah," kata ayah memberikam semangat.

Mendengar pujian ayahnya, Affan tertawa renyah. Digigitnya pundak ayah tanpa permisi. Yang terdengar setelahnya adalah suara ayah menjerit berusaha melepaskan diri. Agha dari belakang pun segera berlari ke ayah minta untuk digendong. Dengan mantap, ayah menggendong keduanya ke dalam kamar dan mereka bertiga tertawa bersama di kamar. Agha menceritakan bahwa Mas Avis tadi main ke rumah. Affan bercelotah riang dengan gaya bayi. Bunda yang mendengarkan dari belakang ikut tersenyum. Bahagia sekali rasanya. Bahagia kadang sesederhana ini.

#Day10
#Gamelevel1
#Tantangan10hari
#KomunikasiProduktif
#KuliahBundaSayang
#InstitutIbuProfesional
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

6 komentar

  1. Keren udah masuk Bunsay aku ketinggalan jauh. Mau lanjut belum berani mengingat amanah masih menggunung. Suka dengan tulisannya mbak keren banget.

    BalasHapus
  2. Anak2 yg lucu dan menggemaskan. Keluarga bahagia.. :)

    BalasHapus
  3. Postingan penting untuk bumil macam saya nih Mba. Jadi belajar banyak tentang apresiasi, semangat, dan juga komunikasi yang aktif dengan anak. Bapaknya juga harus ikut serta hehehehe. Top mbak. Makasih sudah share.

    BalasHapus

Posting Komentar