Ramadhan, Bulan Penuh Takjil

Posting Komentar


Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuh rahmat, bulan yang penuh berkah dan juga bulan yang penub takjil. Salah satu hal yang menyenangkan dan wajib disyukuri saat Ramadhan bagi saya adalah jam kerja yang lebih pendek, atau lebih tepatnya jam pulang kerja yang lebih awal. Kalau biasanya, secara normatif kami seharusnya pulang jam 16.30, saat Ramadhan kami bisa pulang pada jam 16.00. Secara total jam kerja masih sama, karena kami hanya menyiasati jam istirahat, memangkas jam makan. Kalau pada hari biasa jam istirahat kami adalah, 12.00 - 13.00, di bulan yang penuh maghfirah ini kami hanya istirahat 30 menit, yaitu 12.30 - 13.00.

Tahu mengapa ini menyenangkan buat saya? karena sampai di rumah masih terang benderang, masih ada waktu untuk menyiapkan buka, termasuk menu takjil. Dan, karena belum terlalu sore, saat di jalan saya tidak terjebak macet kerumunan orang yang menghabiskan waktu untuk ngabuburit mencari takjil.


Sudah menjadi rahasia umum bahwa saat Ramadhan, akan bermunculan pedagang-pedagang baru di bibir jalan. Menjajakan aneka es dan camilan yang kita kenal dengan takjil. Dan ini merata hampir di setiap kota yang pernah saya singgahi, tidak harus di kota besar. Pekalongan pun demikian, hampir di tiap ruas jalan utama beraneka ragam menu takjil tersaji oleh pedagang pendatang baru. Nah, kalau saya pulang kesorean sedikit saja, maka waktu saya akan habis di jalan untuk mengantri kemacetan.

Dari sisi lain sebenarnya kemunculan pedagang baru ini juga membawa berkah, bukan hanya bagi para pedagang, tapi terutama untuk para ibu muda yang waktunya sempit untuk memasak menu tambahan, takjil. Membeli menu takjil bisa menjadi alternatif untuk mereka, apalagi dengan sangat beragamnya makanan yang dijual, pilihannya semakin banyak. Memudahkan sekali bukan. Bahkan saya pun demikian, jika dirasa badan ini terlalu lelah, maka saya memilih untuk membeli aneka macam jajanan. Menyenangkannya, belum ada para pembeli di waktu yang tidak terlalu sore, masih lengang dan menunya komplit, seolah menjadi pembeli pertama untuk mereka. Sekali lagi selalu bersyukur itu menyenangkan.

*****

Tulisan ini diikutkan dalam Mays Challeng: Gratitude Journal Ibu Profesional Semarang
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar