Buka Bersama

Posting Komentar


Teman kerja saya hampir semuanya perempuaan, hanya ada segelintir laki-laki. Tiada hari tanpa obrolan. Begitu lah hari-hari kami lalui. Berbagai topik dibahas, dari mulai make up, cafe baru, fashion, kuliner, film, artis fenomenal bak lucinta luna, tragedi atau apapun yang sedang hits bahkan sampai es kepal milo pun tak luput dari percakapan harian. Nah, beberapa hari yang lalu sebelum memasuki Ramadhan, kami berkomitmen untuk saling memgingatkan kalau puasa nanti membicarakan orang a.k.a ghibah. Jadilah kami melalui hari pertama dan kedua dengan sedikit obrolan, menghemat suara, menghemat energi. Biasanya kami mulai ngobrol dan ramai kembali nanti saat membicarakan buka bersama a.k.a bukber.

Berbicara soal bukber, tahun-tahun sebelumnya kami biasa bukber di resto hotel, menikmati paket promo Ramadhan yang ditawarkan. Untuk pemilihan hotel, kami sengaja menggilir hotel-hotel yang belum pernah kami jajaki. Apalagi beberapa tahun ini muncul banyak hotel cukup berkelas di Pekalongan. Jika dua tahun lalu kami memilih hotel Dafam, tahun berikutnya kami memilih hotel Santika, pernah pula kami memilih hotel Horison.


Kenapa kami memilih hotel sebagai tempat bukber? Karena jarang sekali kami makan di tempat yang menurut ukuran kami mahal seperti hotel berbintang ini pada hari biasa. Nah kalau pada bulan Ramadhan, hotel yang rata-rata bintang tiga ini saling berlomba memberikan promo terbaiknya. Jadilah kami memanfaatkan kesempatan ini.

Dari sekian banyak pengalaman bukber di hotel yang pernah kami lalui, selalu berujung dengan tertinggal sholat tarawih berjamaah. Biasanya kami keluar dari hotel sudah menjelang Isya', karena biasanya antrean di mushola hotel saat maghrib sangat panjang mengular, sehingga sampai rumah jamaah sholat tarawih di mushola atau masjid sudah selelesai. Apalagi untuk saya yang jarak tempuh rumahnya cukup jauh dari lokasi. Beberapa hotel yang saya sebutkan tadi kokoh berdiri di kota Pekalongan, sedangkan rumah saya ada di pelosok Kabupaten Pekalongan.

Mengingat pengalaman ini, ada baiknya jika kita mau mengadakan bukber lagi, harus memperhatikan pemilihan tempat dan membuat konsep berbuka yang lebih islami. Tak perlu mewah yang penting meriah dan mengena di hati. Karena, saya yakin fenomena seperti ini bukan hanya dialami oleh saya dan teman-teman saya saja, tapi dialami oleh sebagian besar muslim yang bukber di luar rumah tanpa konsep islami. Jangan sampai dalam rangka memeriahkan Ramadhan justru menghilangkan esensi dari Ramadhan itu sendiri, berlomba-lomba dalam kebaikan, melakukan amalan sholih, mencari ridho Allah.
Naila Zulfa
Seorang istri dan ibu pembelajar serta Praktisi HR yang suka dunia literasi. Selamat datang di Dunia Naila, semoga apa yang dibaca bermanfaat.

Related Posts

Posting Komentar